Published Mind

Bosan dengan tirai yang bentuknya itu-itu saja? mungkin anda perlu mencoba tirai berikut (^_^). Tirai ini tidak hanya sekedar menyaring cahaya, namun juga memberikan anda pemandangan malam dari berbagai kota di dunia, termasuk Paris, Tokyo, Helsinki, dan Stockholm. Sayangnya hingga saat ini, tirai kreatif ini hanya diproduksi terbatas dengan harga yang sangat mahal per-satuannya. Hmm..kira-kira ada pemandangan kota Jakarta nggak ya (^_^*)> ? (source publishedmind , gizmodo )

Pada tahun 2100, iklim telah berubah drastis. Tidak lebih baik, bahkan jauh lebih buruk dibanding saat ini. Pada saat itu manusia mulai mencari-cari tempat untuk mengungsi dari kerusakan alam. Oleh sebab itu, maka mereka menciptakan Lilypads. Skenario itulah yang muncul di kepala Vincent Callebaut ketika Ia mendesain kota terapung ini. Setiap satu Lilypad akan dapat menampung hingga 50 ribu penduduk. Mayoritas permukaan kota akan diselimuti oleh lahan-lahan hijau, termasuk tembok dan atap. Lilypads mampu memproduksi energi ramah lingkungan dari sumber-sumber yang melimpah di sekitar kita. Separuh bagian dari Lilypads ada di bawah permukaan air yang juga berguna untuk mengolah tenaga ombak menjadi energi, dan separohnya lagi menjulang tinggi ke langit yang berguna untuk menangkap angin dan sinar matahari untuk diolah menjadi energi juga. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Lilypads, anda dapat membuka situs resmi Vincet Callebout di http://vincent.callebaut.org . Bahkan and...

Pada pertengahan 2008 lalu, Foster + Partners memenangkan kompetisi internasional untuk merancang kompleks hijau yang akan memenuhi seluruh pusat kota Singapura. Ingin tahu seperti apa designnya? mari simak gambar di bawah ini. Design ini nantinya akan dilengkapi dengan panel-panel surya pada seluruh permukaan bangunannya. Kanopi raksasa akan dibangun dari dasar kompleks ini hingga menaungi jalan-jalan, taman-taman, lapangan, pertokoan, kafe, dan sebagainya. Selain untuk menghasilkan energi hijau, bangunan ini (beserta kanopi-kanopinya) memiliki manfaat yang lebih besar lagi, yaitu untuk membersihkan udara kotor dan mensupply udara bersih ke lingkungan sekitar, menjaga suhu lingkungan, menyediakan lahan hijau untuk berkumpulnya komunitas, dan tentu saja untuk keindahan kota (^_^). Pasti asyik sekali ya bila Jakarta punya bangunan seperti ini. (source metaefficient )

Harvest Green Tower pada gambar berikut mungkin akan menjadi salah satu bangunan paling penting bagi Vancouver di tahun 2030. Harvest Green Tower ini akan berfungsi untuk areal pertanian, peternakan, perikanan, lumbung, farmer's market, penghasil energi (angin, surya, dsb), bahkan hingga pusat-pusat pendidikan dan laboratorium khusus untuk pertanian, peternakan, perikanan, dsb. Selain itu bangunan ini juga akan berfungsi untuk membersihkan udara kotor disekitarnya dan mensupply udara segar ke daerah sekitarnya. Di daerah yang sudah kekurangan lahan, terutama di kota, sepertinya bangunan seperti ini memang sangat diperlukan. (source inhabitat )

Penasaran bagaimana rupa London Bridge di tahun 1926? simak video berikut :

Seperti apa San Fransisco di tahun 2108? Gambar-gambar berikut mungkin bisa memberi anda sedikit bayangan. Dua "Geothermal Mushroom" di puncak bukit, serta banyak "algae tower" di kejauhan, di pusat kota. Algae Towers. Sistem jalan bawah tanah yang menyerupai akar tumbuhan. Dapat dilalui oleh hover car maupun mobil biasa yang berjalan di darat. Untuk gambar-gambar lain beserta penjelasannya dapat dilihat lebih lengkap di flickr milik IwamotoScott di link : http://www.flickr.com/photos/isar/sets/72157603824013896/.

Gambar di atas adalah visualisasi dari Gwanggyo City Center yang pembangunannya diharapkan akan selesai pada 2011. Sungguh luar biasa bukan?. Kota mini yang terletak di selatan Seoul, Korea Selatan ini mampu mensuplai kebutuhannya sendiri, seperti kebutuhan listrik, air, makanan, pengolahan limbah, dan sebagainya. Dan tentu saja, semua itu dilakukan dengan sangat ramah lingkungan. Kota mini ini mampu menampung sekitar 77,000 penduduk. Dan semua kegiatan penduduknya ini akan dipusatkan pada lokasi-lokasi tertentu, baik kegiatan komersil, bisnis, pemerintahan, pendidikan, hiburan, dan sebagainya. Dengan terpusatnya semua kegiatan ini maka ketergantungan terhadap alat-alat transportasi seperti mobil, motor, dan kereta dapat dikurangi. Efek lain dari terpusatnya kegiatan ini adalah untuk menjalin komunikasi dan hubungan antar warga itu sendiri. (source inhabitat )

Sudah baca mengenai Ultima Tower ? (anda dapat membacanya di sini ). Pada Ultima Tower, Eugene Tsui telah merancang bangunan yang l uar bisa dahsyat besarnya . Karena begitu besarnya bangunan ini, Ultima Tower akan memiliki beberapa tingkat “langit” di dalamnya. Di setiap langitnya akan ada kota -kota kecil, sungai, danau, serta sawah dan perkebunan. Taxi, dan angkutan lain juga akan tersedia di setiap langitnya sebagai sarana transportasi horizontal. Singkatnya, dengan lengkapnya ekosistem yang dimiliki oleh Ultima Tower, mungkin manusia yang hidup di dalamnya sudah tidak perlu ke luar bangunan ini lagi seumur hidupnya. Ultima Tower memang masih hanya berupa rancangan saja, sebab sejauh ini belum ada pihak yang mau mendanai pembangunannya. Namun sepertinya Russia juga berniat membangun bangunan yang memiliki konsep serupa dengan Ultima Tower, yaitu kota di dalam gedung. Bangunan yang diberi nama Crystal Island ini akan berbentuk pulau seluas 2.500.000 meter persegi dan tin...

Nampaknya warga New York akan segera mendapatkan tempat baru untuk melepas kepenatan seusai bekerja. Saat ini pemerintah kota New York sedang mengerjakan proyek senilai US$ 9-10 juta untuk membangun 4 air terjun di tengah kota yang terkenal dengan sebutan “The Big Apple” ini. Ke-empat air terjun tersebut direncanakan akan dapat dinikmati mulai akhir juli hingga oktober tahun ini. Selain untuk menambah keindahan dan kesegaran kota, pemerintah juga berharap agar air terjun ini mampu menarik turis lebih banyak lagi untuk datang ke kota New York. Berikut ini adalah beberapa ilustrasi apabila proyek ini telah selesai dikerjakan : Memang tidak seindah Niagara, namun air terjun buatan ini mampu memberikan kesegaran tersendiri bagi warga dari salah satu kota tersibuk di dunia ini. (source Dvice )

Dalam kaitannya dengan isu “Global Warming”, Australia banyak mendapat penilaian negatif dari dunia, khususnya dari para pencinta lingkungan. Bersama dengan Amerika Serikat, Australia adalah salah satu dari dua negara di dunia yang tidak mau menandatangani protokol Kyoto. Namun walaupun begitu, Australia ingin membuktikan kepada dunia bahwa mereka juga memiliki visi akan masa depan yang “hijau”. Salah satu upaya Australia untuk mewujudkan visinya adalah dengan cara mengubah sebagian dari kota Sydney menjadi “kota hijau”. Kota hijau ini akan dibangun secara bertahap, dan akan menempati lahan yang cukup luas di dalam kota Sydney. Di dalam area tersebut akan dibangun berbagai infrastruktur ramah lingkungan untuk memenuhi beragam kebutuhan penduduk, termasuk kebutuhan akan tempat usaha, tempat tinggal, dan juga tempat untuk bersosialisasi dan rekreasi. Kota hijau ini akan menjadi area paling hijau di Australia. Tidak hanya pepohonan dan tanaman saja yang hijau di kota ini, namun list...

Meledaknya populasi manusia menyebabkan semakin berkuranganya area-area hijau yang sangat penting bagi ekosistem. Diperkirakan pada tahun 2015 sebanyak 22 kota besar di dunia akan memiliki kepadatan minimal 10 juta jiwa. Semakin banyak jumlah manusia yang membutuhkan tempat tinggal maka semakin banyak pula area-area hijau yang dibabat untuk dijadikan area tempat tinggal dan usaha. Bagaimana solusinya ? Membangun kota secara vertikal mungkin bisa menjadi salah satu solusinya. London tengah berangan-angan untuk membangun kota vertikal sebagai tempat tinggal bagi sejuta warganya di masa depan ( Click disini untuk membaca lebih lanjut mengenai kota vertikal London). Hal yang sama juga telah dipikirkan oleh Eugene Tsui semenjak 17 tahun lalu. Tsui adalah seorang arsitek yang cukup terkenal dalam merancang dan membangun beberapa bangunan unik di dunia. Selain unik, bangunan-bangunan karya Tsui juga biasanya sangat ramah lingkungan. Pada tahun 1991 Tsui mempublikasikan rancangannya mengenai ...

Sumber energi ramah lingkungan nampaknya akan semakin banyak digunakan di masa depan. Berikut ini adalah konsep penggunaan energi matahari untuk memasok listrik bagi beberapa infrastruktur penunjang di sekitar jalan. Tenaga matahari sangat cocok diterapkan untuk halte bis, telepon umum, ATM, lampu jalan, lampu taman, dan berbagai macam infrastruktur lainnya di sekitar jalan. Selain langsung menggunakan tenaga matahari, berbagai infrastruktur tersebut juga dapat menyimpan listrik yang dihasilkan oleh tenaga matahari tersebut untuk digunakan pada malam hari. Dan untuk menghemat listrik yang telah disimpannya, infrastruktur- infrastruktur ini hanya akan bekerja bila mereka dibutuhkan. Untuk lampu jalan misalnya, lampu jalan ini akan mendeteksi pergerakan pada radius tertentu, bila memang tidak ada pergerakan untuk jangka waktu yang telah ditentukan maka lampu ini akan mati. (source tuvie )