Lilypad. Kota terapung untuk tahun 2100
Pada tahun 2100, iklim telah berubah drastis. Tidak lebih baik, bahkan jauh lebih buruk dibanding saat ini. Pada saat itu manusia mulai mencari-cari tempat untuk mengungsi dari kerusakan alam. Oleh sebab itu, maka mereka menciptakan Lilypads.
Skenario itulah yang muncul di kepala Vincent Callebaut ketika Ia mendesain kota terapung ini. Setiap satu Lilypad akan dapat menampung hingga 50 ribu penduduk. Mayoritas permukaan kota akan diselimuti oleh lahan-lahan hijau, termasuk tembok dan atap.
Lilypads mampu memproduksi energi ramah lingkungan dari sumber-sumber yang melimpah di sekitar kita. Separuh bagian dari Lilypads ada di bawah permukaan air yang juga berguna untuk mengolah tenaga ombak menjadi energi, dan separohnya lagi menjulang tinggi ke langit yang berguna untuk menangkap angin dan sinar matahari untuk diolah menjadi energi juga.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Lilypads, anda dapat membuka situs resmi Vincet Callebout di http://vincent.callebaut.org. Bahkan anda dapat pula melihat tahap-tahap pengerjaan setiap tipe Lilypads melalui situs tersebut.
(source vincetcallebout, publishedmind)
Skenario itulah yang muncul di kepala Vincent Callebaut ketika Ia mendesain kota terapung ini. Setiap satu Lilypad akan dapat menampung hingga 50 ribu penduduk. Mayoritas permukaan kota akan diselimuti oleh lahan-lahan hijau, termasuk tembok dan atap.
Lilypads mampu memproduksi energi ramah lingkungan dari sumber-sumber yang melimpah di sekitar kita. Separuh bagian dari Lilypads ada di bawah permukaan air yang juga berguna untuk mengolah tenaga ombak menjadi energi, dan separohnya lagi menjulang tinggi ke langit yang berguna untuk menangkap angin dan sinar matahari untuk diolah menjadi energi juga.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Lilypads, anda dapat membuka situs resmi Vincet Callebout di http://vincent.callebaut.org. Bahkan anda dapat pula melihat tahap-tahap pengerjaan setiap tipe Lilypads melalui situs tersebut.
(source vincetcallebout, publishedmind)